Posting
LAZISNU WONODADI SIAPKAN LEMBAGA PENDIDIKAN KELOLA ZAKAT

Sabtu, 1 April 2023. Pengurus Majelis Wakil Cabang Lazisnu Wonodadi Blitar mengadakan acara kursus singkat keamilan zakat. Acara yang bertajuk “Workshop Pengelolaan Zakat untuk Lembaga Pendidikan se Kecamatan Wonodadi” tersebut bertujuan untuk menumbuhkan awareness manajemen pengelolaan zakat khususnya di Lembaga pendidikan jelang ibadah Zakat Fitrah 1444 H. Acara ini dihadiri oleh tak kurang dari 60 peserta perwakilan Lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga SMA se-Kecamatan Wonodadi.
Selama setengah hari, peserta diberikan paparan mengenai fiqh zakat dan juga mekanisme pengelolaan zakat secara menyeluruh. Materi Fiqh Zakat diisi oleh Kyai Imam Fauzi, S.Pd. Beliau merupakan penasehat Lazisnu MWC Wonodadi. Dalam pemaparannya, Kyai Fauzi menjelaskan tentang hukum zakat beserta khilafiah dan permasalahannya.
Bulan Ramadhan seringkali viral perbedaan pandangan ulama mengenai salah satu asnaf zakat, Sabilillah. Menurut beberapa pendapat, sabilillah bisa dimaknai sebagai sabilul khoir, yang berarti zakat dapat di tasarufkan kepada ustadz, guru dan kyai masyarakat. Meskipun hal ini telah berlangsung sejak lama, Lazisnu memilih untuk menetapkan sabilillah hanya sebagai orang yang berperang atau mengangkat senjata di jalan Allah. Dengan definisi ini, maka guru dan ustadz tidak dapat menerima zakat lagi. Adapun bagi guru atau ustadz dalam menerima zakat tyang diperhitungkan adalah statusnya sebagai faqir atau miskin, bukan profesinya.
Adapun dalam penjelasan mengenai manajemen pengelolaan zakat, dijelaskan tentang mengapa sebaiknya berzakat di lembaga amil. Selain itu, Lembaga pendidikan di Kecamatan Wonodadi di dorong untuk bergabung bersama Lazisnu untuk membentuk JPZIS (Jaringan Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah) di Lembaga pendidikan masing masing.
Dr. Muhammad Rois Abin selaku Ketua Lazisnu MWC Wonodadi yang menjadi narasumber materi menjabarkan, dengan berlembaga pengelolaan zakat yang biasa dilakukan sekolah dapat memiliki payung hukum. Selain itu, sekolah juga dapat memakai metode dan SOP yang sesuai dan jelas dalam pengumuman, sosialisasi, pengumpulan, hingga pentasarufan zakat. Hal ini bertujuan agar zakat lebih terpercaya dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan itu, KH Ahmad Sya’roni yang merupakan Rois Syuriyah MWC NU Wonodadi, Blitar sangat mengapresiasi acara ini. Beliau berpesan bahwa semoga acara ini menjadi tonggak tertibnya pengelolaan amaliyah zakat fitrah, infaq dan sedekah di Lembaga Pendidikan Kecamatan Wonodadi.
Salah satu peserta perwakilan dari MI Darul Ulum Rejosari, Muhammad Bahruddin juga menyambut baik acara ini. “Salut dan terimakasih untuk Lazisnu Wonodadi yang mengadakan acara ini, lembaga pendidikan jadi semakin melek manajemen pengelolaan zakat.” Kesannya.
Ighfar Arsyad sebagai ketua pelaksana program tersebut memaparkan bahwa sebagai tindak lanjut acara workshop, panitia membuka kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk bernaung bergabung bersama Lazisnu dalam pengelolaan zakatnya. “Selain agar pengelolaan zakat di Lembaga pendidikan menjadi lebih tertib dan aman, Jaringan Pengelola Zakat Infaq dan Sedekah Lembaga pendidikan juga memudahkan sekolah untuk menentukan penerima zakat berdasarkan kriteria yang jelas.” Tambahnya.
Mustakim Afa Zumma, salah satu panitia percaya, masyarakat menaruh harapan yang tinggi terhadap acara ini. “Semoga pengelolaan zakat infaq dan sedekah semakin aprofesional, akuntabel dan bernabfaat untuk masyarakat luas.” Ujarnya.
(IHA)
2023-04-01 21:43:53, Diupload oleh : ADMIN